Minggu, 19 Desember 2010

e-learning

Dapatkah E-Learning membantu memberikan salah satu solusi buat kemajuan PT.Garuda Indonesia ?

Kompetisi bisnis yang kian ketat sekarang ini, serta regulasi yang semakin lama semakin tegas, menuntut pengontrolan jalannya bisnis, terutama dalam hal kualitas dan biaya, Hanya bisnis proses yang terbaik yang memungkinkan perusahaan-perusahaan dapat memenuhi tantangan kompetisi dan mendemonstrasikan kepatuhan terhadap regulasi. Poin utama dari setiap kompetisi bisnis adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, otomatisasi dan mengoptimalkan prosesnya. Perkembangan bisnis dan teknologi selalu mempunyai peran yang sangat tinggi dan ikut memberikan arah perkembangan dunia pendidikan maupun pelatihan. E-Learning bisa jadi akan membantu para pelanggan untuk meningkatkan efisiensi, pertumbuhan dan keuntungan dalam berkompetisi melalui peningkatan kualitas SDM nya. Dari sini maka peran lembaga pelatihan yang ada didalam PT.Garuda Indonesia yaitu Garuda Indonesia Training Center (GITC) sangatlah strategis.

E-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, salah satu pakarnya yang bernama Darin E, Harley mengartikan : “e-Learning merupakan suatu proses belajar mengajar yang memungkinkan tersampainya bahan ajar kepada siswa dengan menggunakan media internet, atau media jaringan komputer lain” dari sini terlihat bahwa terjadi proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik dari segi isi maupun sistemya. Sisi lainnya bahwa ini merupakan sekumpulan metoda pengajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta pelatihan bertempat tinggal jauh dari lokasi GITC. Bisa juga pemisah itu dapat berupa non-fisik misalnya keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari GITC namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di GITC. Kondisi ini bisa terjadi mengingat bertebaranya lokasi karyawan PT.Garuda Indonesia ataupun peserta pihak III ketika mengikuti pelatihan. Pendekatan sistem pengajaran yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengajaran secara langsung (real time) ataupun dengan cara menggunakan sistem sebagai tempat pemusatan pengetahuan (knowledge).

Ada dua besaran pokok sebagai penunjang suksesnya E-Learning yaitu; Pertama pada kecanggihan Teknologi Komunikasi dan Informasi, Kedua pada kompetensi manusianya yang mengelola pendidikan / pelatihan. Kalau kita perhatikan kedua faktor tersebut sudah dipunyai oleh PT.Garuda Indonesia, tinggal kita mengoptimalkannya. Walaupun kita punya faktor pertama tapi kita harus lebih fokus lagi pada sisi pembangunan dan pengembangan sistem, interactivity, active learning, visual imagery, dan komunikasi yang efektif. Faktor keduanya kita harus memfokuskan pada proses pengembangan instruksional yaitu pada perancangan, pengembangan, evaluasi, dan revisi.

Teknologi informasi merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan ilmu pada peserta pelatihan melalui perekaman CD bahkan layanan berbasis web / on line / internet. Lalu apa saja yang bisa dimasukkan kedalam web? Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi instruktur dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh siswa.

Bagaimana bentuk interaksinya yang merupakan syarat keberhasilan pelatihan? Ada beberapa cara walaupun tidak 100% bisa menggantikan metoda konvensional dengan tatap muka di kelas, yaitu dengan melakukan interaksi antara instruktur dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board.

Suatu pelatihan yang mempunyai karakteristik diatas harus mempunyai beberapa unsur sebagai berikut :

a. Pusat kegiatan siswa; yaitu tempat kegiatan siswa, dimana siswa dapat membaca materi kuliah,mencari informasi untuk menambah kemampuan dan sebagainya.

b. Interaksi dalam grup; yaitu interaksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan instruktur. Instruktur dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang telah diberikannya.

c. Pendalaman materi dan ujian; yaitu dengan pemberian quiz singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa pelatihan untuk mengetahui keberhasilan program.

d. Materi online diluar materi inti; yaitu bahan bacaan dari web lainnya untuk menunjang pelatihan.

e. Perpustakaan digital; yaitu informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar, film dan sebagainya.

f. Sistem administrasi peserta pelatihan; dimana para siswa dapat melihat informasi mengenai status siswa, prestasi siswa dan sebagainya.

Bagi perusahaan yang sedang bergelut memperjuaangkan kemenangan di pasar, untuk memperoleh pelanggan baru bukanlah hal yang mudah. Tak bisa diingkari bahwa untuk mendapatkan pelanggan baru begitu banyak biaya yang harus dilakukan belum lagi konsumen yang dewasa ini cenderung semakin kritis dan rasional. Mengapa E-Learning tidak kita coba optimalkan? Meskipun teknologi merupakan bagian integral dari pemilihan E-Learning, namun program pelatihan di GITC harus fokus pada kebutuhan instruksional siswa, dari pada teknologinya sendiri. Faktor yang penting untuk keberhasilan sistem E-Learning adalah perhatian, percaya diri instruktur, pengalaman, mudah menggunakan perlatan, kreatif menggunakan alat, dan menjalin interkasi dengan siswa. Tentu saja metoda konvensional tetap harus kita perhatikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar